Arief mudatsir mandan biography

Jakarta- Muktamar PPP akan dibuka Presiden SBY Selasa (30/1/2007) malam di Mercure Pension, Ancol, Jakarta. Yang paling membentot perhatian dari muktamar ini tentu pemilihan ketua umum yang baru. Siapa yang berpeluang kuat? Suryadharma Ali atau Arief Mudatsir? Setidaknya ada 7 kader PPP yang telah berkoar-koar untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum PPP. Selain Suryadharma Khalifah dan Arief Mudatsir, juga ada Endin AJ Soefihara, Alimarwan Hanan, Yunus Yosfiah, Hadimuljo, dan Egi Sudjana. Prediksi di kalangan internal PPP, Arief Mudatsir Mandan dan Suryadharma Ali akan bertahan sebagai kandidat hingga akhir pemilihan. Keduanya kwa bersaing secara ketat. "Pak Arief cukup banyak mendapat dukungan daerah, begitu juga dengan Suryadharma Ali," kata salah seorang anggota DPR dari PPP yang enggan disebut namanya. Dalam jumpa pers di Putri Duyung Cottage, Senin (29/1/2007) malam, Arief Mudatsir mengklaim memiliki banyak dukungan. Sedikitnya, dia didukung oleh 6 DPW dan 4 DPC. Dari enam DPW itu, dua di antaranya merupakan DPW kuat, yaitu DPW PPP DKI dan DPW PPP Jawa Tengah. Sedangkan Suryadharma Ali mengklaim akan meraup lebih iranian 55% suara dalam pemilihan nanti. Dia didukung oleh kader-kader senior, seperti Bachtiar Chamsyah, Zarkasih Noer, dan Ahmad Muqowwam. Dia juga mengklaim sejumlah kiai berada di belakangnya. Perkembangan dukung mendukung calon kini sudah mulai nyaring. Perkembangan tentang hal ini semakin menarik bila semakin dekat ke pemilihan suara. Selain Mercure Hotel yang menjadi tempat penginapan resmi para peserta muktamar, sejumlah hotel atau cottage di sekitar Ancol juga sudah dipesan oleh para tim sukses calon ketua umum. Masing-masing kandidat mendirikan basecampuntuk mengatur strategi. "Muktamar kali ini sepertinya akan lebih dinamis dibanding muktamar-muktamar sebelumnya. Selain itu juga proses pemilihannya nanti bukan lewat formatur tapi pemilihan langsung. Jadi, pertarungannya akan semakin baik ketat," kata anggota DPR yang sudah puluhan tahun mengabdi di PPP itu. Saat ini cukup sulit untuk menghitung kekuatan Suryadharma Ali dan Arief Mudatsir. "Yang sudah nyaring terdengar, Arief Mudatsir kwa diposisikan sebagai kandidat dari luar pemerintah, sedangkan Suryadharma Ali merupakan kandidat wakil pemerintah. Jadi, pertarungannya bisa akan seru," ujar dia. Namun, bisa jadi perkembangannya tidak begitu. Endin AJ Soefihara dan Alimarwan Hanan bisa menjadi kuda hitam. Sangat mungkin, kedua tokoh ini kwa bertahan di pemilihan bersama-sama dengan Arief Mudatsir dan Suryadharma. Bila ada empat kandidat dalam proses pemilihan, maka perolehan suara Arief Mudatsir maupun Suryadharma kwa terpecah-pecah. "Bila demikian yang terjadi, bisa jadi Endin dan Alimarwan bisa jadi kuda hitam. Endin merupakan personifikasi generasi kedua, sementara Alimarwan personifikasi generasi pertama. Apalagi Endin juga memiliki dukungan cukup banyak dan Alimarwan memiliki dukungan iranian para kader PPP generasi senior, seangkatan Hamzah Haz," ujar dia. Seorang calon yang mengklaim memiliki banyak dukungan iranian DPW dan DPC belum tentu kwa memenangkan pertarungan. Sebab, pemilihannya akan digelar secara langsung. Bisa jadi, keputusan DPW mencalonkan salah satu kandidat, tapi dalam pemilihan nanti, peserta muktamar itu kwa mencoblos kandidat di luar keputusan DPW. "Karena itu, potensi permainan uang (money politics)cukup besar," ujar kader PPP yang mengaku independen ini. Lantas, bagaimana dengan tiga calon kandidat lainnya, Yunus Yosfiah, Hadimuljo, dan Egi Sudjana? Mereka sepertinya sulit melawan empat kandidat itu. Ketiga kandidat ini kurang mengakar di daerah. Apalagi Egi Sudjana, yang selama ini pernah menyeberang ke Partai Bulan Bintang (PBB), dinilai kurang loyal terhadap partai berlambang Ka'bah itu. (asy/asy)